Cara Kerja Proportioning Valve (Katup Pengimbang) Pada Metode Rem

Di dua postingan sebelumnya, kita telah membahas tentang fungsi katup pengimbang (proportioning valve) pada tata cara rem dan tipe-tipe katup pengimbang yang ada. Maka pada postingan kali ini, kita kembali akan melanjutkan pembahasan tentang bagaimana cara kerja proprotioning valve (katup pengimbang) ini.

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa, katup pengimbang berfungsi untuk meminimalisir gaya pengereman pada roda belakang secara otomatis guna menghambat roda belakang terkunci lebih awal.

Dengan berkurangnya tekanan pada wheel cylinder rem roda belakang, maka menyusut pula jepitan kapas rem kepada tromol atau cakram sehingga menghambat rem belakang terkunci lebih permulaan dibandingkan roda depan sehingga ban belakang sanggup terhindar dari slip yang sanggup menyusahkan pengemudian.

Proportioning valve ini biasanya ditaruh diletakkan pada jalan masuk minyak rem yang terhubung dengan roda belakang, tetapi begitu pada proportioning valve tipe tertentu ada juga jalan masuk minyak rem yang terhubung dengan pipa roda depan. Perhatikan letak dan posisi proportioning valve yang secara lazim dipasang dimobil.

Oleh alasannya tipe proportioning valve ini lebih dari satu, maka di postingan kali ini , ombro cuma akan membahas cara kerja proportioning valve versi single saja yang ialah tipe proportioning valve paling sederhana.

Komponen proportioning valve

Sebelum membahas bagaimana cara kerja proportioning valve ini, berikut yakni nama-nama unsur di dalam proportioning valve.

Keterangan gambar

1. Penutup ; Tempat dudukan valve seal dan retainer spring serta selaku daerah dudukan piston bergeser
2. Valve seal ; Seal epilog untuk mecegah kebocoran minyak rem dari proportioning valve body
3. Retainer spring ; Tempat dudukan spring
4. Spring ; Pegas yang hendak mendorong piston untuk kembali ke posisi semula
5. Piston ; Komponen yang hendak membuka dan menutup jalan masuk minyak rem dari master cylinder ke wheel cylinder roda belakang
6. Cylinder cup ; Seal epilog antara jalan masuk dari master cylinder rem dengan wheel cylinder roda belakang
7. Proportioning valve body ; Body atau tubuh proportioning valve yang berfungsi selaku daerah seluruh unsur proportioning valve dipasang.

Cara Kerja Proportioning Valve (Katup pengimbang)

Berikut yakni cara kerja proportioning valve (katup pengimbang)

1. Saat posisi normal

Saat posisi wajar ialah dikala pedal rem belum ditekan dan tidak ada pengaruh pengimbang pada proportioning valve. Pada posisi wajar ini, posisi piston dengan cylinder cup dalam posisi terbuka alasannya tidak ada tekanan dalam jalan masuk minyak rem. Perhatikan keadaan piston pada gambar kerja proportioning valve dibawah ini

2. Saat pedal rem di injak perlahan

Saat pedal rem diinjak perlahan, posisi piston dan cylinder cup masih dalam posisi yang terbuka sehingga minyak rem sanggup mengalir leluasa menuju ke wheel cylinder roda belakang. Saat ini tekanan antara jalan masuk minyak rem roda depan danbelakang masih sama dan belum ada pengaruh pengimbang.

3. Saat tekanan minyak rem membesar

Penekanan pedal rem yang terus menerus, menghasilkan tekanan minyak rem dari master cylinder ke roda belakang akan makin membesar. Ketika tekanan minyak rem membesar, maka tekanan yang ada di wheel cylinder roda belakang akan mendorong piston ke arah kiri dan melawan tekanan spring (pegas) yang ada.

Terdorongnya piston ke arah kiri akan menghasilkan piston dan cylinder cup berhubungan. Hal ini akan menutup jalan masuk dari master cylinder ke wheel cylinder roda belakang. Disinilah titik pengimbang mulai timbul dan tekanan minyak rem untuk roda belakang mulai dikurangi menyerupai yang terlihat pada grafik tekanan dibawah ini.

Di posisi ini, piston tidak terus menerus bermitra dengan cylinder cup alasannya sanggup menghasilkan rem belakang menjadi tidak berfungsi.

Oleh karenanya, dikala tekanan dari master cylinder kembali lebih besar dari tekanan yang ada pada wheel cylinder roda belakang, maka piston akan kembali bergerak ke arah kanan seiring tekanan dari spring (pegas) ditambah tekanan dari master cylinder.

Kondisi ini berakibat pada terbukanya kembali jalan masuk antara master cylinder dengan wheel cylinder sehingga minyak rem sanggup mengalir ke wheel cylinder roda belakang.

Di keadaan ini, piston akan bergerak dengan segera ke kanan atau ke kiri seiring terjadinya pergantian tekanan antara ruang dari master cylinder dengan ruang dari wheel cylinder roda belakang. Ya, pergerakan piston sungguh tergantung dari posisi tekanan yang lebih besar dimana tekanan itu berasal.

Dengan begitu, maka tekanan yang ada pada jalan masuk minyak rem roda belakang sanggup diturunkan dan menjadi lebih kecil daripada tekanan pada roda depan. Hal inilah yang jadinya akan menghasilkan roda belakang terhindar dari penguncian dan slip dikala rem dioperasikan.

Baca juga :

• Mengenal load sensing proportioning valve
• Fungsi katup pengimbang (Proportioning valve)
• 5 Tipe katup pengimbang (proportioning valve) pada tata cara rem

4. Saat pedal rem dilepaskan

Saat pedal rem dilepaskan, maka minyak rem akan kembali mengalir dari wheel cylinder roda belakang menuju ke master cylinder. Di posisi ini, tekanan minyak rem akan mendorong piston untuk bergeser ke arah kiri sekaligus mendorong cylinder cup ke arah kiri.

Saat cylinder cup terdorong ke arah kiri besama-sama dengan piston, maka minyak rem akan mengalir dari celah celah antara dinding valve body dengan cylinder cup dan kembali masuk kesaluran yang menuju master cylinder.

Artikel ini diarsipkan pada klasifikasi : Teori-Otomotif Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/