Sabtu, 26 Januari 2019

Penyebab Timing Belt Suara (Noise) - Timing belt merupakan elemen yang cukup penting keberadaannya pada mesin. Timing belt memiliki kegunaan untuk menertibkan putaran antara crankshaft dan camshaft sehingga valve dan piston sanggup melakukan pekerjaan sesuai hukum langkah kerja mesin.


Mesin yang menggunakan timing belt biasanya memiliki bunyi putaran mesin yang lebih halus, tetapi begitu, bukan bermakna timing belt ini tidak punya permasalahan menyangkut bunyi-bunyian abnormal.

Timing belt merupakan elemen yang cukup penting keberadaannya pada mesin Penyebab timing belt bunyi (noise)

Ya, timing belt juga kerap memiliki permasalahan bunyi-bunyian yang kerap timbul dari pecahan timing belt di mesin. Karena fungsi timing belt yang penting bagi mesin, maka bunyi-bunyian yang timbul di timing belt ini haruslah secepatnya dikerjakan untuk menangkal kerusakan fatal pada mesin.

Nah, pada postingan kali ini, ombro akan membuatkan warta tentang penyebab timing belt bunyi (noise) yang kerap terjadi di mesin. Simak infonya dibawah berikut ini...


1. Pemasangan timing belt tidak tepat


Penyebab timing belt bunyi (noise) yang pertama merupakan akhir pemasangan timing belt tidak tepat. Ya, dalam pemasangannya timing dilarang sembarangan, ada posisi-posisi pemasangan yang wajib diperhatikan. Selain itu, timing belt juga memiliki hukum kekencangan ketika pemasangan, sehingga jikalau terjadi kesalahan, maka sanggup menjadi penyebab timing belt bunyi.

Atau seumpama misalnya, ketika pemasangan timing belt lompat 1 atau 2 gigi. Selain noise, hal ini juga akan menyebabkan permasalahan ketika mesin hidup (mesin sulit hidup, brebet, sampai akselerasi kurang). Baca : Contoh dan akhir pemasangan timing belt tidak tepat


2. Timing belt sudah lebih dahulu


Penyebab timing belt bunyi (noise) yang kedua merupakan akhir timing belt sudah usang. Ya, seumpama kita pahami bahwa timing belt memiliki usia pakai yakni di rentang 50.000 km sampai 70.000 km atau sekitar 5-6 tahun.

Jika usia pakai timing belt sudah melalui waktu tersebut, biasanya timing belt akan terlihat usang, mengeras, sampai retak-retak. Hal yang paling terang merupakan karet timing belt akan kehilangan daya elastisitasnya sehingga ketika timing belt berputar, maka akan timbul bunyi dan bunyi dari timing belt tersebut.

Baca juga :


3. Auto tensioner timing belt sudah lemah


Penyebab timing belt bunyi (noise) yang ketiga merupakan akhir auto tensioner timing belt sudah lemah. Auto tensioner, merupakan elemen khusus pada timing belt yang berfungsi untuk menertibkan kekencangan dan ketegangan timing belt selama beroperasi.

Jika auto tensioner sudah lemah, maka ketegangan dan kekencangan timing belt sudah tidak lagi sanggup dipertahankan. Akibatnya, ketika timing belt berputar akan timbul bunyi-bunyian sehingga kerap menjadi salah satu penyebab timing belt bunyi (noise).

Ciri auto tensioner timing belt lemah yang paling gampang diketahui merupakan jikalau pada ujung shaft auto tensioner atau pada tubuh atas auto tensioner sudah terlihat rembesan oli. Ciri yang lain merupakan jikalau shaft auto tensioner terasa enteng ketika ditekan dengan tangan.

Meskipun begitu, tidak semua kendaraan beroda empat menggunakan elemen auto tensioner pada timing beltnya. Jadi, ada baiknya untuk melakukan investigasi bunyi timing belt dengan lebih seksama.


4. Bearing tensioner atau idle bearing sudah aus


Penyebab timing belt bunyi (noise) yang terakhir ombro pahami merupakan akhir bearing tensioner atau idle bearing timing belt sudah aus. Ya, pada timing belt terdapat beberapa bearing / klaher yang digunakan, seumpama bearing auto tensoner dan idler bearing.

Selama mesin hidup, maka bearing-bearing ini akan terus berputar. Oleh karenanya, bearing timing belt ini biasanya ikut diganti ketika melakukan penggantian timing belt. Jika tidak diganti maka, cepat atau lambat bearing ini akan mengalami keausan yang parah sehingga sanggup menyebabkan bunyi mendengung pada timing belt. Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/


EmoticonEmoticon