Alat ukur bengkel secara lazim akan menjadi alat ukur yang tidak sekali pakai. Peralatan ini akan terus dipakai pada kondisi-kondisi tertentu yang memerlukan penggunaan alat ukur. Oleh sebab itu, telah sebaiknya setiap alat ukur bengkel perlu dijalankan pemeliharaan dan perawatan secara rutin.
Dalam pemeliharaan dan perawatan alat ukur bengkel ini secara lazim terbagi menjadi 2 macam pemeliharan alat ukur, yakni pemeliharaan terpola dan pemeliharaan tak terencana. Bagaimana detilnya? Berikut, 2 macam pemeliharaan alat ukur bengkel.
Pemeliharaan terpola yakni proses pemeliharaan yang dikontrol dan dijadwalkan untuk menangani pergantian yang terjadi kepada perlengkapan dan alat ukur di waktu yang mau datang. Pemeliharaan terpola pada alat ukur ini secara lazim terbagi lagi menjadi 3 pecahan yakni :
Pemeliharaan preventif sungguh diperlukan sebab sanggup mempertahankan alat ukur sanggup melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ukuran dan ketentuan pabrik pembuatnya.
Adapun pekerjaan yang dijalankan dalam pemeliharaan preventif ini yakni memeriksa, membersihkan, melumasi, dan menempatkan alat ukur pada daerah yang kondusif dari pergantian suhu dan temperatur.
Adapun pekerjaan yang dijalankan dalam pemeliharaan prediktif ini yakni memeriksa, membersihkan, melumasi, menguji, sampai menjalankan penggantian pada part yang telah waktunya diganti.
Pekerjaan yang dijalankan dalam pemerliharaan korektif ini termasuk pekerjaan pada pemeliharaan preventif dan prediktif yang disertakan dengan pekerjaan untuk menjalankan penyetelan serta kalibrasi ulang alat ukur.
Baca juga :
Pemeliharaan tak terpola yakni pemeliharaan yang dijalankan mendadak sebab alat ukur mendadak mengalami kerusakan, baik dikala akan digunakan, dalam proses penggunaan, atau sehabis alat ukur digunakan.
Istilah lazim yang kerap dipakai untuk pemeliharaan tak terpola ini yakni emergency maintenance.
Pekerjaan yang biasa dijalankan pada pemeliharaan tak terpola ini biasanya termasuk pekerjaan yang ada dalam pemeliharan terpola ditambah dengan perbaikan sampai penggantian part (suku cadang) yang ialah sparepart utama.
Pemeliharaan tak terpola ini terang sanggup mengusik proses buatan dan perbaikan yang sedang dilakukan, disamping itu ongkos yang mesti dikeluarkan untuk perbaikan jenis ini biasanya lebih besar.
Artikel ini diarsipkan pada klasifikasi : Alat Bengkel Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/
Ya, perawatan yakni hal penting untuk memperpanjang usia pemakaian dan nilai guna dari alat ukur tersebut sebab harga yang dikehendaki untuk mengubah alat ukur dengan yang gres biasanya akan lebih mahal.
Dalam pemeliharaan dan perawatan alat ukur bengkel ini secara lazim terbagi menjadi 2 macam pemeliharan alat ukur, yakni pemeliharaan terpola dan pemeliharaan tak terencana. Bagaimana detilnya? Berikut, 2 macam pemeliharaan alat ukur bengkel.
1. Pemeliharaan terpola (planned maintenance)
Pemeliharaan terpola yakni proses pemeliharaan yang dikontrol dan dijadwalkan untuk menangani pergantian yang terjadi kepada perlengkapan dan alat ukur di waktu yang mau datang. Pemeliharaan terpola pada alat ukur ini secara lazim terbagi lagi menjadi 3 pecahan yakni :
Pemeliharaan preventif
Pemeliharaan preventif ialah pemeliharaan yang dijalankan secara rutin. Tujuan dari pemeliharaan preventif ini yakni untuk menangkal dan meminimalisir pengaruh dari kemungkinan sebuah komponen alat ukur tidak menyanggupi keadaan normal.Pemeliharaan preventif sungguh diperlukan sebab sanggup mempertahankan alat ukur sanggup melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ukuran dan ketentuan pabrik pembuatnya.
Adapun pekerjaan yang dijalankan dalam pemeliharaan preventif ini yakni memeriksa, membersihkan, melumasi, dan menempatkan alat ukur pada daerah yang kondusif dari pergantian suhu dan temperatur.
Pemeliharaan prediktif
Pemeliharaan prediktif ialah pemeliharaan yang dijalankan secara berkala menurut prediksi waktu pemeliharaan menyerupai yang telah menjadi ketentuan pabrik pembuatnya, mulai dari waktu pengerjaannya sampai penggunaan part pengganti yang diperlukan.Adapun pekerjaan yang dijalankan dalam pemeliharaan prediktif ini yakni memeriksa, membersihkan, melumasi, menguji, sampai menjalankan penggantian pada part yang telah waktunya diganti.
Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan korektif ialah pemeliharaan yang dijalankan dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengkoreksi kesesuaian alat ukur dengan standard dan ketentuan yang ditetakan oleh pabrik pembuatnya.Pekerjaan yang dijalankan dalam pemerliharaan korektif ini termasuk pekerjaan pada pemeliharaan preventif dan prediktif yang disertakan dengan pekerjaan untuk menjalankan penyetelan serta kalibrasi ulang alat ukur.
Baca juga :
- Fungsi compression tester dan cara menggunakannya
- Fungsi feeler gauge dan cara menggunakannya
- Cara mengukur dan membaca tekanan angin pada ban
2. Pemeliharaan tak terencana
Pemeliharaan tak terpola yakni pemeliharaan yang dijalankan mendadak sebab alat ukur mendadak mengalami kerusakan, baik dikala akan digunakan, dalam proses penggunaan, atau sehabis alat ukur digunakan.
Istilah lazim yang kerap dipakai untuk pemeliharaan tak terpola ini yakni emergency maintenance.
Pekerjaan yang biasa dijalankan pada pemeliharaan tak terpola ini biasanya termasuk pekerjaan yang ada dalam pemeliharan terpola ditambah dengan perbaikan sampai penggantian part (suku cadang) yang ialah sparepart utama.
Pemeliharaan tak terpola ini terang sanggup mengusik proses buatan dan perbaikan yang sedang dilakukan, disamping itu ongkos yang mesti dikeluarkan untuk perbaikan jenis ini biasanya lebih besar.
Artikel ini diarsipkan pada klasifikasi : Alat Bengkel Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/
EmoticonEmoticon