8 Macam Alat Ukur Elektrik Otomotif - Jika pada postingan sebelumnya ombro telah membahas wacana 20 macam service special tools dan fungsinya serta 5 alat ukur pneumatik, maka pemabahasan selanjutnya yang hendak ombro informasikan kali ini merupakan wacana alat ukur elektrik otomotif.
Pengertian alat ukur elektrik sendiri merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran listrik menyerupai persoalan listrik, besar lengan berkuasa arus, daya listrik, beda potensial, dan lain-lainnya.
Beberapa pola alat ukur elektrik yang dipakai tidak untuk mengukur nilai kelistrikan merupakan timing light, dwell and tacho tester, dan gas analyzer. Nah, pada postingan kali ini, ombro akan membuatkan isu seputar 8 macam alat ukur otomotif yang biasa dipakai di bengkel mobil. Simak info 8 macam alat ukur elektrik dibawah ini...
Alat ukur elektrik pertama yang paling kerap dipakai di bengkel kendaraan beroda empat merupakan multimeter. Multimeter kerap disebut denngan istilah AVOmeter atau multitester. Multimeter memiliki beberapa fungsi diantaranya untuk mengukur arus listrik (Ampere), persoalan listrik (Ohm) dan tegangan listrik (Voltage).
Secara umum, multimeter terbagi menjadi dua model. Model analog yang memakai jarum analog dan versi digital yang memakai performa angka digital. Dalam kemudahan, multimeter digital diangap lebih gampang dan lebih akurat dalam memperlihatkan hasil pengukuran.
Alat ukur elektrik yang paling kerap dipakai dibengkel kendaraan beroda empat selanjutnya merupakan Scanner tools. Fungsi scanner tools merupakan untuk mendiagnosa tata cara elektrik pada kendaraan, memperlihatkan data streaming, meniadakan DTC yang muncul, menjalankan inisialisasi tata cara sampai rewrite ECU.
Scanner tool sanggup dipakai untuk beberapa tata cara pada kendaraan menyerupai EFI, Common rail, TCU, ABS ECU, dann lain-lainnya. Namun begitu, tiap-tiap merek kendaraan beroda empat memakai scanner tool yang berbeda-beda alasannya merupakan tidak semua scanner tools sanggup dipakai oleh semua merek mobil.
Alat ukur elektrik selanjutnya yang biasa dipakai di bengkel kendaraan beroda empat merupakan Timing light. Fungsi timing light merupakan untuk mengenali posisi sudut dan waktu pengapian (ignition timing) secara "real-time" dikala mesin hidup.
Umumnya, timing light berupa menyerupai senter dan sanggup mengeluarkan cahaya stroboscopic menurut denyut pulsa tegangan tinggi yang mengalir di kabel busi. Untuk penggunaannya kita cuma perlu mengarahkan cahaya stroboscopic ke pully crankshaft dan membaca sudut waktu pengapian yang terlihat pada pulley dikala mesin berputar.
Seiring dengan kemajuan teknologi di mobil, timing light kini lebih sering dipakai pada kendaraan beroda empat mobil keluaran tahun 2010 ke bawah atau kendaraan beroda empat bersistem injeksi tetapi masih memakai distributor.
Alat ukur elektrik yang sering dipakai di bengkel kendaraan beroda empat selanjutnya merupakan ampere meter. Ampere meter yang satu ini dikhususkan untuk menjalankan pengukuran arus output yang dihasilkan oleh alternator (dinamo ampere).
Ya, arus output dinamo ampere memiliki nilai arus yang cukup besar (setidaknya sanggup lebih dari 60 ampere) dan pegukuran nilai ini tidak sanggup dilaksanakan oleh multimeter. Dengan mengenali arus output yang dihasilkan alternator maka kita sanggup menyeleksi apakah alternator sanggup melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak.
Alat ukur elektrik yang sering dipakai di bengkel kendaraan beroda empat yang lain merupakan battery tester. Fungsi battery tester ini merupakan untuk mengukur tegangan battery, arus listrik, CCA, sampai menyeleksi keadaan battery menyerupai bagus, perlu di cas, atau mesti diganti.
Selain itu, hasil pengukuran pada battery tester ini juga sanggup di print secara pribadi sehingga sanggup lebih memberi akidah pada pelanggan terhadap keadaan battery mobilnya.
Alat ukur elektrik yang selanjutnya merupakan gas analyzer. Gas analyzer ini berfungsi untuk mengukur kadar polutan yang dihasilkan oleh gas buang dikala mesin hidup.
Gas analyzer ini akan memperlihatkan nilai kandungan yang ada pada gas buang dalam bentuk angka digital menyerupai umpamanya oksigen (O2), carbon monoksida (CO), carbon dioksida (CO2), hidrocarbon (HC), dan lain-lain. Gas analyzer ini kerap dipakai selaku alat uji emisi kendaraan bermotor.
Alat ukur elektrik yang terakhir biasa dipakai di bengkel kendaraan beroda empat merupakan oscilloscope. Oscilloscope lebih banyak berfungsi di saat mengatasi trouble shooting yang terjadi pada tata cara elekrik kendaraan menyerupai tata cara EFI, common rail, utamanya untuk mendiagnosa arus dan teganngan yang dihasilkan dalam bentuk gelombang digital atau analog.
Hal ini dikarenakan oscilloscope memiliki banyak fungsi pengukuran elektrik menyerupai umpamanya untuk :
Alat ukur elektrik yang biasa dipakai di bengkel kendaraan beroda empat selanjutnya merupakan dwell and tacho tester. Dwell and tacho tester berfungsi untuk mengukur sudut dwell pada tata cara pengapian kendaraan, sedangkan tacho tester berfungsi untuk mengukur RPM mesin.
Namun begitu, alat ukur ini kini tidak begitu banyak dipakai alasannya merupakan dominan kendaraan beroda empat masa kini, tata cara pengapiannya telah tidak memakai platina lagi . Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/
Pengertian alat ukur elektrik sendiri merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran listrik menyerupai persoalan listrik, besar lengan berkuasa arus, daya listrik, beda potensial, dan lain-lainnya.
Namun dalam dunia otomotif alat ukur elektrik ini lebih condong dialamatkan terhadap alat ukur yang melakukan pekerjaan secara elektrik (menggunakan listrik) dan dipakai untuk mengukur serta mendiagnosa keadaan mesin.
Beberapa pola alat ukur elektrik yang dipakai tidak untuk mengukur nilai kelistrikan merupakan timing light, dwell and tacho tester, dan gas analyzer. Nah, pada postingan kali ini, ombro akan membuatkan isu seputar 8 macam alat ukur otomotif yang biasa dipakai di bengkel mobil. Simak info 8 macam alat ukur elektrik dibawah ini...
1. Multimeter
Alat ukur elektrik pertama yang paling kerap dipakai di bengkel kendaraan beroda empat merupakan multimeter. Multimeter kerap disebut denngan istilah AVOmeter atau multitester. Multimeter memiliki beberapa fungsi diantaranya untuk mengukur arus listrik (Ampere), persoalan listrik (Ohm) dan tegangan listrik (Voltage).
Secara umum, multimeter terbagi menjadi dua model. Model analog yang memakai jarum analog dan versi digital yang memakai performa angka digital. Dalam kemudahan, multimeter digital diangap lebih gampang dan lebih akurat dalam memperlihatkan hasil pengukuran.
2. Scanner Tools
Alat ukur elektrik yang paling kerap dipakai dibengkel kendaraan beroda empat selanjutnya merupakan Scanner tools. Fungsi scanner tools merupakan untuk mendiagnosa tata cara elektrik pada kendaraan, memperlihatkan data streaming, meniadakan DTC yang muncul, menjalankan inisialisasi tata cara sampai rewrite ECU.
Scanner tool sanggup dipakai untuk beberapa tata cara pada kendaraan menyerupai EFI, Common rail, TCU, ABS ECU, dann lain-lainnya. Namun begitu, tiap-tiap merek kendaraan beroda empat memakai scanner tool yang berbeda-beda alasannya merupakan tidak semua scanner tools sanggup dipakai oleh semua merek mobil.
3. Timing light
Alat ukur elektrik selanjutnya yang biasa dipakai di bengkel kendaraan beroda empat merupakan Timing light. Fungsi timing light merupakan untuk mengenali posisi sudut dan waktu pengapian (ignition timing) secara "real-time" dikala mesin hidup.
Umumnya, timing light berupa menyerupai senter dan sanggup mengeluarkan cahaya stroboscopic menurut denyut pulsa tegangan tinggi yang mengalir di kabel busi. Untuk penggunaannya kita cuma perlu mengarahkan cahaya stroboscopic ke pully crankshaft dan membaca sudut waktu pengapian yang terlihat pada pulley dikala mesin berputar.
Seiring dengan kemajuan teknologi di mobil, timing light kini lebih sering dipakai pada kendaraan beroda empat mobil keluaran tahun 2010 ke bawah atau kendaraan beroda empat bersistem injeksi tetapi masih memakai distributor.
4. Ampere meter
Alat ukur elektrik yang sering dipakai di bengkel kendaraan beroda empat selanjutnya merupakan ampere meter. Ampere meter yang satu ini dikhususkan untuk menjalankan pengukuran arus output yang dihasilkan oleh alternator (dinamo ampere).
Ya, arus output dinamo ampere memiliki nilai arus yang cukup besar (setidaknya sanggup lebih dari 60 ampere) dan pegukuran nilai ini tidak sanggup dilaksanakan oleh multimeter. Dengan mengenali arus output yang dihasilkan alternator maka kita sanggup menyeleksi apakah alternator sanggup melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak.
5. Battery Tester
Alat ukur elektrik yang sering dipakai di bengkel kendaraan beroda empat yang lain merupakan battery tester. Fungsi battery tester ini merupakan untuk mengukur tegangan battery, arus listrik, CCA, sampai menyeleksi keadaan battery menyerupai bagus, perlu di cas, atau mesti diganti.
Selain itu, hasil pengukuran pada battery tester ini juga sanggup di print secara pribadi sehingga sanggup lebih memberi akidah pada pelanggan terhadap keadaan battery mobilnya.
6. Gas Analyzer
Alat ukur elektrik yang selanjutnya merupakan gas analyzer. Gas analyzer ini berfungsi untuk mengukur kadar polutan yang dihasilkan oleh gas buang dikala mesin hidup.
Gas analyzer ini akan memperlihatkan nilai kandungan yang ada pada gas buang dalam bentuk angka digital menyerupai umpamanya oksigen (O2), carbon monoksida (CO), carbon dioksida (CO2), hidrocarbon (HC), dan lain-lain. Gas analyzer ini kerap dipakai selaku alat uji emisi kendaraan bermotor.
7. Oscilloscope
Alat ukur elektrik yang terakhir biasa dipakai di bengkel kendaraan beroda empat merupakan oscilloscope. Oscilloscope lebih banyak berfungsi di saat mengatasi trouble shooting yang terjadi pada tata cara elekrik kendaraan menyerupai tata cara EFI, common rail, utamanya untuk mendiagnosa arus dan teganngan yang dihasilkan dalam bentuk gelombang digital atau analog.
Hal ini dikarenakan oscilloscope memiliki banyak fungsi pengukuran elektrik menyerupai umpamanya untuk :
- Membedakan arus AC dan DC
- Mengukur frekuensi signal yang berosilasi
- Mengecek frekuensi signal pada rangkaian
- Mengukur besar tegangan (voltage) listrik dan relevansinya terhadap waktu
- Mengecek bunyi atau noise pada suatu rangkaian kelistrikan dan relevansinya terhadap waktu.
8. Dwell and tacho tester
Alat ukur elektrik yang biasa dipakai di bengkel kendaraan beroda empat selanjutnya merupakan dwell and tacho tester. Dwell and tacho tester berfungsi untuk mengukur sudut dwell pada tata cara pengapian kendaraan, sedangkan tacho tester berfungsi untuk mengukur RPM mesin.
Namun begitu, alat ukur ini kini tidak begitu banyak dipakai alasannya merupakan dominan kendaraan beroda empat masa kini, tata cara pengapiannya telah tidak memakai platina lagi . Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/
EmoticonEmoticon